Chapnews – Nasional – Indonesia memiliki modal besar untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yakni kekayaan alam melimpah dan talenta generasi muda yang potensial. Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, saat menghadiri Reuni dan Seminar Nasional Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) di Universitas Brawijaya, Malang.
Nezar Patria menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda menghadapi persaingan global, terutama dalam bidang teknologi seperti kecerdasan buatan (AI). "Kita harus mempersiapkan generasi ke depan dengan pengetahuan yang cukup tentang teknologi ini. Adopsi teknologi harus terukur," ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, menyatakan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama mencapai target Indonesia Emas 2045. Ia menyoroti masih rendahnya angka lulusan perguruan tinggi di Indonesia, yang disebabkan oleh faktor biaya dan pola pikir.
Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti, menyoroti kondisi demokrasi di Indonesia yang dinilai sedang tidak baik-baik saja. Ia mengkritik penggunaan institusi demokrasi prosedural untuk kepentingan ekonomi kelompok tertentu. Meski demikian, ia melihat harapan dari munculnya gerakan masyarakat sipil dan anak muda kritis.
Aktivis sosial Inayah Wahid mengungkapkan pesimismenya terhadap Indonesia Emas 2045, mengingat berbagai persoalan yang dihadapi bangsa, mulai dari penegakan hukum yang lemah, kerusakan lingkungan, hingga maraknya korupsi. Ia mengajak masyarakat sipil untuk terus menyuarakan kebenaran dan menjaga nilai-nilai demokrasi.
FAA PPMI, sebagai wadah alumni pers mahasiswa dari seluruh Indonesia, diharapkan dapat menjadi ruang konsolidasi gagasan dan semangat untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Organisasi ini beranggotakan ribuan alumni yang berkiprah di berbagai sektor, mulai dari akademik, media, politik, bisnis, seni, hingga pendidikan.



