Chapnews – Nasional – Tim SAR gabungan kembali menemukan dua jenazah santri di area tempat wudu Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (3/10) pagi. Penemuan ini menambah daftar panjang korban jiwa akibat ambruknya bangunan ponpes menjadi tujuh orang.
Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas RI, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, yang bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), menjelaskan bahwa kedua korban ditemukan di area wudu yang tertimpa reruntuhan. Evakuasi dilakukan secara manual mengingat kondisi lokasi yang memungkinkan.
"Pagi ini sekitar pukul 07.30 WIB kita berhasil mengevakuasi satu santri, kemudian satu lagi pukul 07.36 WIB. Keduanya kita evakuasi dari tempat wudu," ujar Bramantyo di Posko SAR Gabungan. Ia menambahkan, kondisi kedua santri laki-laki tersebut sudah meninggal dunia saat ditemukan.
Selain itu, tim SAR terus berupaya menyingkirkan puing-puing bangunan menggunakan alat berat crane untuk membuka akses pencarian korban lainnya. Bramantyo menyebutkan ada beberapa titik yang terindikasi terdapat korban, namun evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati.
Kapolres Sidoarjo Kombes Christian Tobing menambahkan, kedua jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi lebih lanjut. Tim DVI Polda Jawa Timur telah mengumpulkan data DNA keluarga santri yang masuk daftar pencarian untuk proses pencocokan antemortem dan postmortem.
Seperti yang diberitakan chapnews.id sebelumnya, bangunan tiga lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) sore. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan salat Asar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan. Hingga Jumat pagi, total 110 korban telah dievakuasi, dengan 7 orang meninggal dunia dan 103 lainnya selamat dengan luka-luka. Diperkirakan masih ada korban yang terjebak di reruntuhan.
