Chapnews – Ekonomi – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, secara terang-terangan menantang PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu BBM. Ia menilai, pelayanan Pertamina perlu ditingkatkan agar mampu bersaing dengan SPBU swasta seperti Shell, Vivo, dan BP. Pernyataan ini disampaikan Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (19/9/2025).
"Pertamina sebagai BUMN, merupakan perpanjangan tangan negara. Oleh karena itu, kita harus melakukan upgrade pada pelayanannya agar lebih baik," tegas Bahlil. Ia telah menyampaikan langsung masukan ini kepada Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri. Tujuannya jelas: meningkatkan kepercayaan publik terhadap kualitas BBM dan pelayanan Pertamina.

Bahlil menekankan pentingnya daya saing Pertamina. "Saya sudah meminta Pak Simon untuk memperbaiki pelayanan, kualitas, dan mutu pelayanan Pertamina. Kita harus memastikan Pertamina mampu bersaing dengan perusahaan swasta lainnya," tandasnya.
Permintaan ini muncul di tengah fenomena peralihan konsumsi BBM dari subsidi ke non-subsidi yang cukup signifikan. Data Kementerian ESDM hingga pekan pertama September 2025 menunjukkan peralihan mencapai 1,4 juta kiloliter (KL). Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengungkapkan peralihan ini sebagai salah satu penyebab menipisnya stok BBM di beberapa SPBU swasta, seperti Shell, yang disampaikannya di DPR pada 3 September lalu. "Pergeseran ke BBM non-subsidi ini cukup besar, sekitar 1,4 juta KL, dan ini meningkatkan permintaan di SPBU swasta," ujar Yuliot.



