Chapnews – Ekonomi – Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, angkat bicara terkait aksi demo driver Grab yang marak terjadi di beberapa kota. SPAI tegas mendesak Grab untuk segera menghapus program "Grab Hemat" yang dinilai merugikan para mitra pengemudi. "SPAI menuntut dihapuskannya program atau skema orderan diskriminatif," tegas Lily saat dihubungi Sabtu (19/4/2025).
Lily menjelaskan, skema Grab Hemat dinilai diskriminatif karena memberikan prioritas orderan kepada pengemudi yang bergabung dalam program tersebut. Hal ini menyebabkan disparitas pendapatan, di mana pengemudi yang tergabung dalam program tersebut mendapatkan orderan lebih banyak, sementara pengemudi lain kekurangan orderan. "Skema Hemat ini memotong pendapatan pengemudi hingga Rp2.000 untuk 2-5 orderan, dan naik menjadi Rp3.000 untuk 6 orderan atau lebih. Potongan ini berlaku sejak peluncuran Februari lalu, dan kini di April telah naik hingga Rp20.000 untuk 10 orderan atau lebih!" ungkap Lily dengan nada geram.

Demo yang melibatkan para mitra pengemudi Grab telah terjadi di berbagai daerah, termasuk Cirebon, Semarang, Kupang, dan Mataram. Mereka menyuarakan protes dan tuntutan yang sama: penghapusan program Grab Hemat yang dianggap sebagai penyebab penurunan pendapatan mereka. SPAI berharap pihak Grab segera merespon tuntutan ini dan mencari solusi yang adil bagi seluruh mitra pengemudi.