Chapnews – Ekonomi – Jakarta – Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong pengembangan ekonomi desa melalui pengelolaan limbah menjadi produk bernilai. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, menekankan pentingnya pendampingan korporasi untuk membantu desa-desa berkembang. Masih banyak desa, terutama di daerah tertinggal, yang membutuhkan akses listrik, pendidikan, dan air bersih.
Yandri mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta untuk berkolaborasi mengatasi masalah ini, mengingat peran vital desa dalam pembangunan nasional. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pembangunan dari desa sebagai langkah pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

"Kami mengajak semua pihak untuk berlomba mengubah kemiskinan menjadi kesejahteraan. Semoga dengan upaya ini, kita semakin termotivasi membangun Indonesia dari desa," ujar Yandri, Minggu (19/10/2025).
Salah satu contoh implementasi adalah program yang dijalankan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim). Mereka mendorong pembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat berkelanjutan. Program Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA), yang dimulai sejak 2022 di Dusun Babadan, Magetan, Jawa Timur, menjadi model pengelolaan potensi lokal yang berkelanjutan.
Direktur Manajemen Risiko Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif perusahaan dalam mendorong ekonomi sirkular di pedesaan. Program ini mengintegrasikan pengembangan potensi lokal dari pertanian, peternakan, perikanan, pengolahan kompos, UMKM, hingga koperasi dalam satu sistem zero waste.
Sistem ini memungkinkan pemanfaatan limbah dari satu kegiatan sebagai bahan baku kegiatan lain. Contohnya, limbah organik dari pertanian diolah menjadi kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah. Kotoran ternak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pupuk organik untuk tanaman. Hasil perikanan dan UMKM diintegrasikan dalam rantai nilai untuk menciptakan siklus ekonomi lokal yang efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.



