Chapnews – Nasional – Kepolisian Resort Gowa dan Bank Indonesia (BI) tengah melakukan penghitungan teliti terhadap 4.800 lembar uang palsu pecahan Rp100.000 yang disita dari kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Uang palsu yang sudah dipotong dan siap edar ini menjadi sorotan utama. "Saat ini kami menghitung lembar uang yang sudah terpotong terlebih dahulu, selanjutnya yang belum," ungkap Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak kepada awak media, Selasa (24/12).
Proses penghitungan ini difokuskan pada penelusuran nomor seri masing-masing lembar uang palsu. Namun, penetapan keaslian dan kepalsuan uang tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan BI. "Penghitungan detail ini bertujuan memastikan setiap nomor seri. BI, sebagai pihak yang berwenang, akan menentukan kepalsuannya," jelas Reonald.
Sementara itu, pemeriksaan terhadap ASS, seorang donatur dan saksi kunci yang diduga terlibat dalam kasus pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar, masih tertunda. ASS mangkir dari panggilan pertama penyidik pada Senin lalu. "Pemanggilan pertama kemarin Senin tidak dihadiri yang bersangkutan," ujar Reonald. Pihak kepolisian berencana melayangkan surat panggilan kedua kepada ASS dan segera menjadwalkan ulang pemeriksaan. "Panggilan kedua akan segera kami kirimkan," tegasnya. Kasus ini terus bergulir dan menjadi perhatian publik.