Chapnews – Nasional – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil meringkus seorang guru berinisial PFKS alias Kung (34) di Pelabuhan Bolok, Kupang, Sabtu (4/1). Pria asal Kelurahan Amagarapati, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur ini diduga kuat melakukan pencabulan terhadap dua remaja laki-laki di bawah umur. Informasi yang dihimpun chapnews.id menyebutkan, penangkapan dilakukan oleh Subdit IV/Renakta Ditreskrimum Polda NTT setelah menerima laporan terkait kasus tersebut.
Direktur Reskrimum Polda NTT, Kombes Pol. Patar Silalahi, membenarkan penangkapan tersebut. "Pelaku ditangkap saat baru tiba di Pelabuhan Bolok," ujar Patar kepada chapnews.id. Kedua korban, yang masih berusia 16 tahun dan berstatus siswa SMA di Kota Kupang, diduga menjadi sasaran aksi bejat PFKS yang mengajar di sebuah sekolah swasta di kota yang sama.
Penyelidikan mendalam mengungkap bahwa PFKS melakukan pencabulan terhadap kedua remaja tersebut. Lebih mengejutkan lagi, penggeledahan barang bawaan PFKS menemukan barang bukti berupa satu botol kecil obat perangsang dan kondom. "Barang bukti tersebut ditemukan di dalam tas tersangka," jelas Patar.
Anehnya, seorang remaja lain berinisial DJP (16) warga Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, juga diamankan sehari sebelumnya, Jumat (3/1). DJP diduga bukan hanya korban, tetapi juga terlibat dalam aksi pencabulan tersebut. Saat ini, Polda NTT masih terus mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan adanya korban lain dan keterlibatan pihak-pihak lain. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan atas keselamatan anak-anak di NTT.
