Chapnews – Nasional – Praktisi layanan haji dan umrah, Ali Mohamad Amin, memberikan peringatan keras kepada calon jemaah haji dan umrah untuk lebih cermat memilih biro perjalanan. Kemudahan akses informasi dan inovasi pemasaran di media sosial, justru menjadi celah bagi biro-biro tak bertanggung jawab. Ali mengungkapkan, angka jemaah yang gagal berangkat ke Tanah Suci akibat ulah biro nakal cukup mengkhawatirkan. "Lebih dari 300 jemaah tercatat gagal berangkat hanya di bulan Desember ini saja, dengan alasan visa. Padahal, pengurusan visa sekarang sangat cepat, hanya sekitar 2 jam," ungkap Ali dalam wawancara dengan chapnews.id TV, Kamis (26/12).
Menurutnya, masalah visa seharusnya bukan kendala bagi biro perjalanan yang kredibel. Ali menekankan pentingnya mengecek kredibilitas biro, bukan hanya tampilan dan promosi yang menarik. Mengacu pada catatan Kementerian Agama, ia menyarankan calon jemaah untuk teliti memeriksa detail paket, termasuk akomodasi hotel, tiket pesawat, dan kebutuhan perjalanan lainnya. Penting juga untuk memastikan biro tersebut memiliki izin resmi yang dapat diverifikasi melalui situs Kemenag. "Biro yang tidak berizin harus dihindari. Banyak tawaran umrah mandiri di Instagram misalnya, padahal pemerintah sudah melarangnya," tegas Ali.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, juga memiliki jumlah jemaah haji terbesar. Pada tahun 2024, sebanyak 241 ribu jemaah berangkat ke Tanah Suci. Tingginya antusiasme ini juga berimbas pada sektor umrah, membuat bisnis biro perjalanan haji dan umrah semakin menjanjikan. Berbagai inovasi ditawarkan, termasuk paket liburan tambahan sebelum atau sesudah ibadah. Namun, di balik tawaran menarik tersebut, calon jemaah harus tetap waspada agar mimpi menunaikan ibadah tidak kandas karena salah memilih biro. (lom/bac)