Ads - After Header

Inovasi Canggih! Imigrasi di Atas Kapal Pesiar!

Redaksi

Inovasi Canggih! Imigrasi di Atas Kapal Pesiar!

Chapnews – Nasional – Pemeriksaan imigrasi di bandara atau pelabuhan seringkali memakan waktu lama. Namun, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menghadirkan inovasi: Immigration on Shipping (IoS), sebuah terobosan yang memindahkan proses pemeriksaan ke atas kapal pesiar. Layanan ini memungkinkan pengecekan dokumen perjalanan, seperti paspor dan visa, dilakukan di atas kapal sebelum sandar di pelabuhan Indonesia pertama. "Inisiatif ini mendukung peningkatan pariwisata Indonesia, khususnya wisata bahari, dan pemberdayaan ekonomi lokal," jelas keterangan resmi chapnews.id, Rabu (7/5).

Praktisnya, verifikasi dokumen seperti general declaration, daftar awak kapal (crew list), dan manifes penumpang dilakukan sebelum kapal meninggalkan pelabuhan asing. Petugas imigrasi Indonesia lalu memeriksa dokumen tersebut dan dokumen pemeriksaan dari petugas imigrasi pelabuhan terakhir di luar negeri. Selama pelayaran, awak kapal mengumpulkan paspor penumpang dan kru untuk diperiksa secara kolektif oleh petugas imigrasi. Sistem ini menghilangkan antrean panjang di konter imigrasi, sehingga wisatawan langsung menuju destinasi.

Inovasi Canggih! Imigrasi di Atas Kapal Pesiar!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Putu Maha Permanana Aditya, petugas imigrasi berpengalaman dalam IoS, menjelaskan tidak semua petugas bisa bertugas di IoS. "Hanya Pejabat Imigrasi yang memenuhi syarat, kecuali jika belum ada Pejabat Imigrasi, petugas pendaratan yang bisa melakukan pemeriksaan," ungkap Puma, sapaan akrabnya. Hal ini sesuai Pasal 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian yang menjelaskan kualifikasi Pejabat Imigrasi. Durasi tugas bervariasi, rata-rata dua hingga empat hari, dan dalam satu pelayaran bisa memeriksa ribuan penumpang.

Data Ditjen Imigrasi mencatat 215.453 penumpang telah dilayani melalui IoS (Oktober 2022-April 2025). Tiga negara asal penumpang terbanyak: Australia (11.523), Amerika Serikat (8.460), dan Inggris (7.504). IoS telah diterapkan pada kapal dari Australia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, India, dan Papua Nugini. Pada liburan Natal dan Tahun Baru 2025, 2.515 penumpang dilayani, sementara Idul Fitri 2025 mencapai 18.329 penumpang.

Pelabuhan Benoa (Bali), Labuan Bajo (NTT), Tanjung Priok (Jakarta), Sabang (Aceh), dan Tanjung Emas (Jawa Tengah) menjadi titik masuk utama kapal pesiar. Benoa tercatat paling sibuk dengan 48 kapal pesiar bersandar dalam periode tersebut.

Bertugas di IoS memberikan pengalaman unik bagi petugas. Puma menceritakan pengalaman berlayar dan bertemu kru Indonesia. "Saat laut berombak besar, memeriksa paspor butuh fokus tinggi karena kapal bergoyang hebat," ujarnya.

IoS merupakan strategi untuk mendukung pemulihan dan pertumbuhan pariwisata bahari. Efisiensi sistem ini diharapkan memberikan pengalaman wisata yang lebih baik bagi wisatawan mancanegara.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer