Chapnews – Nasional – Mantan Presiden RI Joko Widodo memberikan tanggapan terkait isu terhambatnya penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka. Isu tersebut mencuat setelah mantan penyidik KPK, Ronald Paul Sinyal, menyatakan kedekatan PDIP dengan Jokowi—saat masih menjabat Presiden—membuat KPK ragu menetapkan Hasto dalam kasus Harun Masiku. Pernyataan Ronald disampaikan dalam acara chapnews.id Political Show, Senin (30/12) lalu.
Saat ditemui di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/1), Jokowi mengakui kedekatannya dengan PDIP. "Ya memang dekat. Saya dengan PDIP kan memang dekat," ujarnya sambil tersenyum. Namun, Jokowi tegas membantah jika kedekatan tersebut mempengaruhi proses hukum. Ia menekankan independensi seluruh aparat penegak hukum selama masa jabatannya. "Enggak ada. Kita enggak pernah. Yang urusan hukum ya proses hukum. Baik di kepolisian, di kejaksaan, di KPK, semuanya. Apalagi KPK," tegas Jokowi.

Meski demikian, Jokowi enggan menjawab lugas saat ditanya soal intervensi terhadap proses hukum selama menjabat. Ia hanya mengatakan, "Ditanyakan saja. Tanyakan saja ke sana."
Sebelumnya, selain kedekatan dengan Jokowi, Ronald Paul Sinyal juga menyinggung kedekatan mantan Ketua KPK Firli Bahuri dengan PDIP sebagai faktor penghambat penetapan Hasto sebagai tersangka. Ia bahkan menyebut hambatan tersebut kerap diceritakan para penyidik KPK pasca Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang memberhentikan sejumlah penyidik. "Mas Rossa (penyidik kasus Harun Masiku) dan rekan-rekan penyidik lainnya di penyidikan itu sangat kental sekali hal tersebut," ungkap Ronald.