Ads - After Header

Kasus Hasto Mengejutkan! KPK Buka Suara!

Redaksi

Kasus Hasto Mengejutkan! KPK Buka Suara!

Chapnews – Nasional – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Setyo Budiyanto, memberikan pernyataan resmi terkait penanganan kasus korupsi yang menjerat Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Pernyataan tersebut disampaikan usai pertemuannya dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (8/1). Setyo memastikan bahwa proses hukum terhadap Hasto berjalan sesuai prosedur dan berada di bawah pengawasan ketat pimpinan KPK.

"Prinsipnya, kami pimpinan melakukan pengawasan. Selama proses penyidikan dilakukan dengan benar, sesuai administrasi, ada suratnya, tugasnya dan lain-lain, menurut saya itu sudah formalnya sudah dilaksanakan," tegas Setyo. Ia meminta publik untuk tidak berspekulasi dan menunggu proses penyidikan yang masih berlangsung. Seluruh proses teknis, termasuk penggeledahan, dilakukan oleh Deputi Penindakan KPK.

Kasus Hasto Mengejutkan! KPK Buka Suara!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Intinya tinggal menunggu saja, proses (geledah) dilakukan oleh Kedeputian Penindakan, yaitu teknisnya, detailnya semuanya dilakukan oleh penyidik," jelasnya.

Seperti diketahui, KPK menetapkan Hasto dan advokat PDI Perjuangan, Donny Tri Istiqomah, sebagai tersangka kasus dugaan suap pada Desember 2024. Keduanya diduga terlibat dalam upaya menyuap mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, untuk memuluskan jalan mantan calon legislatif PDI Perjuangan, Harun Masiku, menuju Senayan.

Selain kasus dugaan suap, Hasto juga ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan perintangan penyidikan. Ia diduga membocorkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) awal 2020 yang menyasar Harun, meminta Harun untuk menenggelamkan handphonenya dan melarikan diri, serta memerintahkan anak buahnya, Kusnadi (Staf PDI Perjuangan), untuk melakukan hal yang sama. Hasto juga diduga mengumpulkan saksi-saksi untuk memberikan keterangan yang tidak sesuai fakta.

Hasto sendiri telah dipanggil untuk diperiksa pada Senin (6/1), namun meminta penjadwalan ulang setelah HUT PDI Perjuangan pada 10 Januari 2025.

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer