Chapnews – Ekonomi – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah menyiapkan lahan seluas 79.925 hektare untuk mendukung program ambisius pembangunan 3 juta rumah. Rencananya, lahan tersebut akan diserahkan pada awal tahun 2025. Informasi ini disampaikan langsung oleh Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid.
Menteri Nusron menjelaskan bahwa lahan yang disiapkan merupakan aset pemerintah yang berasal dari tanah terlantar di seluruh Indonesia. Namun, beliau menekankan bahwa lahan tersebut masih memerlukan kurasi lebih lanjut dari para pengembang untuk memastikan kesesuaiannya sebagai lokasi pembangunan hunian.
"Dari total tanah terindikasi telantar seluas 854.662 hektare yang berpotensi dimanfaatkan, kami telah menganalisis dan menetapkan sekitar 79.925 hektare untuk kawasan permukiman," ungkap Nusron dalam keterangan resminya, Selasa (17/12/2024).
Lebih lanjut, Menteri Nusron berjanji akan mempresentasikan peta topografi dan lokasi detail lahan tersebut pada kuartal pertama tahun 2025. "Kami berkomitmen untuk memaparkan peta topografinya pada Q1 tahun depan. Para pengembang nantinya dapat melihat langsung lokasi dan peta detailnya untuk menilai kesesuaian lahan dengan rencana pembangunan," jelasnya. Ia menambahkan bahwa pembuatan peta detail ini membutuhkan waktu dan proses yang cukup kompleks.
Lahan yang disiapkan ini merupakan Tanah Cadangan Untuk Negara (TCUN) yang berasal dari lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) dan eks Hak Guna Bangunan (HGB) yang masa penggunaannya telah berakhir. Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan perumahan di Indonesia dan mendorong percepatan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat.
