Chapnews – Nasional – Aksi brutal oknum polisi di Mamuju, Sulawesi Barat, menggegerkan publik. Seorang kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah anggota kepolisian. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (1/1) pagi itu bermula dari teguran korban kepada dua polisi yang mendatangi asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-Mateng). Kedua polisi tersebut, Bripda SA dan Bripda IA, bermaksud menemui kekasih Bripda SA.
Konflik yang berawal dari teguran tersebut berujung perkelahian. Tak terima ditegur, Bripda SA dan Bripda IA kemudian memanggil rekan-rekannya, hingga terjadi pengeroyokan terhadap kader HMI tersebut. Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Pol Slamet Wahyudi, membenarkan insiden tersebut dan menyatakan bahwa tujuh oknum polisi telah dijatuhi sanksi penempatan khusus (patsus).
"Benar, tujuh anggota telah dijatuhi patsus," tegas Kombes Pol Slamet Wahyudi kepada chapnews.id, Kamis (2/1). Ia menjelaskan bahwa setelah kejadian tersebut, massa HMI mendatangi Polres Mamuju untuk menuntut penangkapan para pelaku. Demonstrasi pun sempat terjadi hingga malam hari.
Situasi berhasil mereda setelah Kapolda Sulbar, Irjen Pol Adang Ginanjar, turun tangan menemui massa HMI dan menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut. Kapolda juga menegaskan komitmennya untuk menindak tegas oknum anggota yang melanggar hukum. "Anggota baru, perintah kapolda langsung ditindak tegas hari ini sudah dipatsus. Pokoknya anggota yang melanggar akan langsung kita tindak tegas," tegas Slamet. Kasus ini kini menjadi sorotan dan menunjukkan pentingnya penegakan hukum yang adil dan profesional di kalangan aparat kepolisian.
