Chapnews – Ekonomi – Kebijakan diskon tarif listrik 50% selama dua bulan, Januari-Februari 2025, berpotensi membuat pendapatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) jebol hingga Rp10 triliun. Hal ini diungkapkan Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, di Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) Depok, Jawa Barat, Kamis (27/12/2024).
Sinthya menjelaskan, program stimulus ekonomi ini, yang diberikan sebagai kompensasi atas kenaikan PPN menjadi 12% per 1 Januari 2025, diperkirakan memangkas pendapatan PLN sebesar Rp5 triliun per bulan. Artinya, selama dua bulan program tersebut berjalan, potensi kerugian mencapai angka fantastis tersebut. "Ini kami sikapi karena ada penurunan pendapatan dari pelanggan sebesar Rp5 triliun per bulan di Januari dan Februari," tegas Sinthya. Dampak signifikan ini menjadi tantangan tersendiri bagi PLN dalam pengelolaan keuangannya di awal tahun depan. Langkah-langkah strategis diperlukan untuk mengantisipasi penurunan pendapatan yang cukup besar ini.
