Chapnews – Ekonomi – Pembangunan pabrik Gas Biometan Terkompresi (CBG) pertama di Indonesia, yang memanfaatkan limbah cair pabrik kelapa sawit, telah dimulai. Proyek ambisius ini digagas oleh PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, anak perusahaan PTPN III (Persero), menandai langkah besar dalam pemanfaatan energi terbarukan dari komoditas sawit.
Peletakan batu pertama di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tinjowan, Simalungun, Sumatera Utara, akhir pekan lalu, menandai dimulainya kerja sama PalmCo dengan PT reNIKOLA Primer Energi, perusahaan energi hijau asal Malaysia. Direktur Utama PalmCo, Jatmiko K Santosa, menyebut proyek ini sebagai tonggak penting dalam implementasi solusi energi hijau berbasis sawit.

Dengan kapasitas produksi sekitar 162.000 MMBTU per tahun, pabrik ini diproyeksikan mampu mengurangi emisi karbon hingga 30.000 ton CO₂ per tahun. Angka ini setara dengan emisi ribuan kendaraan bermotor, menunjukkan dampak signifikan terhadap lingkungan. Sumber gas biometan berasal dari pengolahan Palm Oil Mill Effluent (POME), limbah cair yang selama ini menjadi permasalahan lingkungan industri sawit. Proses pemurnian mengubah biogas menjadi biometan berkualitas setara gas alam, merupakan contoh nyata ekonomi sirkular yang mengubah limbah menjadi energi bersih bernilai ekonomi tinggi.
Investasi strategis ini ditargetkan rampung dalam 14 bulan, beroperasi penuh pada kuartal IV 2026. Energi bersih yang dihasilkan akan dipasok ke PT Pertagas Niaga (PTGN), anak perusahaan Pertamina Gas Negara (PGN), melalui kontrak jual beli selama 10 tahun dengan skema Build-Own-Operate-Transfer (BOOT).
Jatmiko menambahkan, proyek ini selaras dengan roadmap dekarbonisasi PalmCo yang bertujuan mengurangi emisi hingga 54,46 persen dari skenario bisnis seperti biasa (business as usual) hingga 2030. PalmCo sendiri telah berpengalaman dalam pengembangan energi terbarukan dari biogas limbah sawit sejak 2019 di Riau. Keberhasilan ini menjadi pijakan untuk memperluas program serupa ke 20 pabrik lainnya di bawah naungan PalmCo. Proyek ini bukan hanya solusi ramah lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi Indonesia.



