Chapnews – Ekonomi – Indonesia berpeluang besar menjadi eksportir kredit karbon kehutanan nomor wahid di dunia. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan potensi produksi mencapai 13 miliar unit kredit karbon dari sektor kehutanan dalam kurun waktu 2024-2050.
Potensi fantastis ini menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam memasok kredit karbon berkualitas tinggi ke pasar global. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menegaskan bahwa hutan Indonesia bukan hanya sekadar paru-paru dunia, melainkan juga sumber ekonomi hijau yang menjanjikan di masa depan. Hal ini disampaikannya pada acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2025 di JCC Senayan, Jumat (10/10/2025).

Luasnya hutan tropis Indonesia yang mencapai lebih dari 90 juta hektare, serta kemampuannya dalam menyerap karbon menjadi modal utama. Anindya menambahkan, pengembangan pasar karbon baik di tingkat nasional maupun regional akan menjadi fondasi penting bagi ekonomi hijau Indonesia. Kadin, melalui Regenerative Forest Business Hub, tengah membangun platform bisnis regeneratif untuk menjamin integritas dan keberlanjutan proyek karbon di sektor kehutanan.



