Chapnews – Nasional – Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, mengungkapkan fakta mengejutkan terkait kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok. Hingga Jumat (18/4) dini hari, sekitar 2.500 truk kontainer masih mengantre untuk masuk ke pelabuhan tersebut. Angka ini mengejutkan mengingat pada Kamis (18/4) malam, tercatat 4.500 truk berhasil masuk pelabuhan, melebihi kapasitas normal 3.000 truk.
Komarudin menjelaskan, lonjakan volume kendaraan dan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi penyebab utama kemacetan yang terjadi di sejumlah ruas jalan. "Pengalaman mudik mengajarkan kita pentingnya antisipasi buffer zone. Kapasitas pelabuhan yang terbatas dihadapkan pada volume kedatangan yang tinggi menjadi kendala utama," tegasnya kepada chapnews.id.

Meskipun kemacetan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok mulai terurai menjelang Jumat dini hari, upaya penguraian kemacetan masih terus dilakukan. Personel lalu lintas dari Satlantas Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas dan mencegah penumpukan kendaraan kembali.
Berbagai rekayasa lalu lintas pun diterapkan, termasuk pengalihan arus ke Tol Semper 2 dan pembuatan jalur alternatif atau ‘sodetan’ di beberapa titik untuk mengurai kemacetan kendaraan roda empat yang terjebak berjam-jam. "Di Plumpang misalnya, kita buat sodetan untuk mengeluarkan kendaraan pribadi yang terjebak," ungkap Komarudin.
Saat ini, fokus kepolisian tertuju pada penyisiran titik-titik yang masih terdampak kemacetan dan pengaturan lalu lintas truk yang menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Jalur menuju Ancol yang sempat ditutup kini telah dibuka kembali, namun kepadatan masih terjadi dari kantor Wali Kota menuju pelabuhan dan Semper akibat volume truk besar yang masih cukup tinggi. Situasi ini menunjukkan betapa kompleksnya permasalahan kemacetan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok dan membutuhkan solusi jangka panjang.