Chapnews – Nasional – Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pesan penting kepada generasi muda terkait perkembangan pesat artificial intelligence (AI). Ia mengingatkan agar anak muda tidak "tergila-gila" dengan kecerdasan buatan, dan tetap mengutamakan rasa kemanusiaan.
Pernyataan ini disampaikan Megawati saat menjadi pembicara utama dalam seminar internasional memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Perpustakaan Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11). Megawati menekankan bahwa kecanggihan teknologi, secanggih apapun, tidak akan pernah bisa menggantikan kemampuan otak manusia yang merupakan anugerah dari Tuhan.
Megawati menceritakan pengalamannya saat diminta memberikan kuliah tentang AI di luar negeri. Ia mengaku terkejut, namun menegaskan bahwa kecerdasan buatan tidak bisa menggantikan kemampuan berpikir manusia. "Saya bilang, the best mind for me is my brain because this is from the God. Jadi nggak bisa digantikan," ujarnya, seperti dikutip chapnews.id.
Lebih lanjut, Megawati mengingatkan bahwa perkembangan AI berpotensi merusak kemanusiaan jika tidak dikelola dengan bijak. Ia meminta anak muda untuk tidak terlalu terbuai dengan AI, karena teknologi tersebut tidak akan pernah bisa menggantikan manusia sepenuhnya. "Saya mohon anak-anak muda jangan tergila-gila dengan AI, karena apa pun juga, feeling kita ini datangnya dari Allah," tegasnya.
Megawati juga menyoroti potensi AI sebagai bentuk baru imperialisme modern. Ia mewanti-wanti penyalahgunaan teknologi untuk kepentingan yang merugikan umat manusia. Menurutnya, penjajahan kini hadir melalui algoritma, data, kendali ekonomi, dan teknologi digital, yang melahirkan neo-kolonialisme digital.
Seminar internasional bertema "Bung Karno in a Global History: Commemorative Seminar of the 70th Anniversary of the 1955 Bandung Asian-African Conference" ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara di Asia dan Afrika. Sebelum seminar, para peserta berziarah ke makam Presiden Soekarno di Blitar.
