Chapnews – Ekonomi – Badan Gizi Nasional (BGN) melalui mitra mandiri mengoperasikan Dapur Kebayunan di Depok, Jawa Barat, yang memproduksi 16.203 paket makan bergizi gratis (MBG) setiap harinya. Distribusi dilakukan ke 39 sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui dalam radius 3,5 kilometer dari dapur yang berlokasi di wilayah Tapos, Depok.
Menu MBG yang disajikan beragam, antara lain nasi, ayam teriyaki, tempe orek basah, sayur buncis, dan buah jeruk. Ada pula variasi lain seperti nasi, ayam teriyaki, sayur tahu, sayur buncis, dan buah jeruk. Kelima dapur di Dapur Kebayunan bekerja sinergis untuk memenuhi kebutuhan ribuan paket makanan tersebut.
Proses produksi MBG di Dapur Kebayunan melibatkan kerjasama hulu-hilir yang terintegrasi. Kepala Dapur Kebayunan, Novia Ayu, menjelaskan bahwa mereka bermitra dengan beberapa yayasan untuk membina dan mendanai petani sayur lokal di sekitar dapur, khususnya di kecamatan Tapos dan Harjamukti. Sayuran hasil panen petani tersebut menjadi prioritas utama bahan baku MBG. "Jadi sebagian besar sayur yang kami gunakan dari petani binaan kita, kalau sayurnya tidak mencukupi kami baru beli dari pedagang kecil di pasar-pasar seputar dapur, ke depan kami juga akan membina para peternak," ungkap Novia.
Tim produksi MBG berjumlah sekitar 250 orang, terdiri dari koki, asisten dapur, pengepak, sopir, asisten lapangan, dan lainnya. Mereka direkrut dari masyarakat sekitar dan berada di bawah pengawasan para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) serta Satuan Pengawasan dan Pengendalian Gizi (SPPG). Sebelum bekerja, seluruh karyawan menjalani tes kesehatan, wajib memiliki SKCK, dan KTP setempat, memastikan kualitas dan keamanan produksi MBG. Sistem ini menjamin terlaksananya program makan bergizi gratis secara efisien dan berkelanjutan.
