Chapnews – Nasional – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi lima orang santri dalam keadaan hidup dari reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Penemuan ini menjadi secercah harapan di tengah duka, terjadi pada hari ketiga pasca ambruknya bangunan, Rabu (1/10).
Satu dari lima santri yang ditemukan berada dalam kondisi kritis dan membutuhkan perawatan intensif. Seluruh korban selamat segera dilarikan ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan penanganan medis yang memadai.
Namun, kabar baik ini juga diiringi dengan penemuan dua jenazah, menambah jumlah korban meninggal dunia akibat insiden kegagalan konstruksi ini menjadi lima orang.
Data sementara yang dihimpun hingga Rabu (1/10) pukul 23.00 WIB menunjukkan bahwa masih ada 59 orang yang diduga terjebak di dalam reruntuhan. Data ini diperoleh dari daftar absensi pondok pesantren dan laporan kehilangan dari pihak keluarga.
BNPB menjelaskan bahwa data korban terus mengalami perubahan karena berbagai faktor. Beberapa nama yang terdaftar mungkin sebenarnya selamat atau tidak berada di lokasi kejadian saat insiden terjadi, dan belum melaporkan diri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, gedung tiga lantai yang berfungsi sebagai asrama putra dan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) sore. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan Salat Asar berjamaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut. Tim SAR terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencari dan menyelamatkan korban yang masih terjebak di reruntuhan.
