Chapnews – Ekonomi – Menteri BUMN, Erick Thohir, menggelar rapat darurat bersama direksi maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air, operator bandara, serta AirNav Indonesia. Rapat tersebut dipicu oleh serangkaian kecelakaan pesawat di luar negeri dalam beberapa waktu terakhir, yang sebagian melibatkan jenis pesawat serupa dengan yang dioperasikan di Indonesia.
"Saya baru saja rapat dengan Garuda, Citilink, Pelita Air, pihak bandara, dan AirNav. Kita semua tahu, hampir sepuluh hari terakhir ini terjadi banyak kecelakaan pesawat, bahkan dengan korban jiwa yang cukup besar," tegas Erick Thohir dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Kamis (2/1/2024). Kecelakaan-kecelakaan tersebut, yang terjadi di negara-negara seperti Korea, Kanada, dan Norwegia, menjadi perhatian serius Menteri BUMN.

Erick Thohir menekankan pentingnya review menyeluruh terhadap kondisi pesawat yang beroperasi di Indonesia. Hal ini terutama penting mengingat rencana sejumlah maskapai untuk menambah armada pesawat pada tahun 2025, baik dengan pesawat baru maupun bekas. Ia meminta seluruh pihak terkait untuk memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan penumpang di atas segalanya. Rapat tersebut bertujuan untuk memastikan langkah-langkah pencegahan proaktif diambil untuk menghindari kejadian serupa di Indonesia. Erick Thohir mengindikasikan bahwa pengawasan dan pemeriksaan akan diperketat untuk menjamin keselamatan penerbangan nasional.