Chapnews – Ekonomi – Kabar gembira datang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)! Indonesia diproyeksikan akan berhenti mengimpor solar pada tahun 2026. Langkah berani ini didorong oleh peningkatan produksi minyak bumi domestik dan percepatan implementasi program biodiesel.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers Jumat (3/1/2025) menyatakan optimismenya. "Insya Allah di 2026, atas arahan Bapak Presiden, kita sudah harus mendorong ke B50," tegasnya. Strategi ini akan dijalankan bertahap. Pemerintah akan memulai implementasi B40 pada tahun 2025 sebagai langkah persiapan menuju B50 di tahun berikutnya. "Kalau ini yang kita lakukan, maka impor solar Insya Allah dipastikan sudah tidak ada lagi di tahun 2026," tambahnya.
Kenaikan produksi minyak mentah menjadi kunci keberhasilan rencana ini. Bahlil mengungkapkan peningkatan signifikan lifting minyak Indonesia dalam dua bulan terakhir. Pada September 2024, lifting minyak mencapai 575 ribu barel per hari. Angka ini meningkat hingga menembus 600 ribu barel per hari pada akhir Desember 2024.
"Kalau kita mendorong lifting di sektor solar naik, maka Insya Allah cadangan kita akan semakin baik, dan ini berkaitan erat dengan biodiesel," jelas Bahlil. Ia menambahkan bahwa peningkatan produksi minyak ini merupakan bagian dari perintah Presiden untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor. Dengan demikian, Indonesia semakin dekat menuju kemandirian energi di sektor bahan bakar transportasi.