Chapnews – Nasional – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia. Instruksi ini dikeluarkan menyusul insiden ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo yang menelan puluhan korban jiwa.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menyampaikan arahan tersebut saat meninjau langsung lokasi kejadian di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (6/10) malam. "Kita evaluasi semua pondok pesantren. Sesuai arahan Presiden, semua pondok pesantren kita evaluasi pelan-pelan," tegas Dody.

Ironisnya, dari ribuan pondok pesantren yang ada di Indonesia, hanya sebagian kecil yang memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Data Kementerian Agama menunjukkan, dari total 42.433 ponpes di Indonesia pada tahun ajaran 2024/2025, mayoritas berada di Pulau Jawa.
Pemerintah berjanji akan bergerak cepat untuk membenahi kualitas bangunan pesantren di seluruh Indonesia. "Ya makanya itu pelan-pelan kita bereskan soal kualitas bangunan masing-masing bersama-sama dengan pemda setempat kita benahi semuanya, Kemenag, Kemendagri dan pemda setempat terlibat bersama-sama untuk membenahi semua bangunan di ponpes, supaya kejadian ini tidak terulang lagi," ujar Dody.
Saat ini, fokus utama masih pada proses pencarian dan evakuasi korban yang dilakukan oleh Basarnas. Menteri PU enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai penyebab ambruknya gedung Al Khoziny, namun memastikan bahwa setelah proses evakuasi selesai, pihaknya akan segera melakukan investigasi mendalam dan merencanakan rehabilitasi gedung.
Tragedi ambruknya gedung tiga lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny pada Senin (29/9) sore lalu, menjadi duka mendalam bagi dunia pendidikan Indonesia. Hingga Senin (6/10) malam, tercatat 66 korban jiwa, termasuk beberapa bagian tubuh yang teridentifikasi.



