Chapnews – Nasional – Viral video santri beramai-ramai mengecor bangunan pondok pesantren (ponpes) di media sosial memicu beragam reaksi. Video yang diduga diambil di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur ini, muncul di tengah sorotan terhadap keselamatan santri usai insiden ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.
Gus Muid, salah satu pengasuh Ponpes Lirboyo, menjelaskan bahwa keterlibatan santri dalam pembangunan ini merupakan wujud dari konsep pesantren sebagai ladang amal jariyah. Dalam Islam, amal jariyah adalah amalan baik yang pahalanya terus mengalir, bahkan setelah orang yang melakukannya meninggal dunia.

"Cara pandang kita, proyek bangunan itu sebagai ladang amal jariyah," ujar Gus Muid kepada chapnews.id, Rabu (1/10). Ia menambahkan, banyak pihak, termasuk santri, ingin terlibat karena mengharapkan pahala jariyah tersebut.
Gus Muid menegaskan, partisipasi santri dalam pengecoran dilakukan atas kemauan sendiri, bukan paksaan. Santri yang tidak memiliki materi, biasanya membantu dengan tenaga secara gotong royong. Namun, ia juga memastikan bahwa pekerjaan konstruksi sehari-hari tetap ditangani oleh tukang profesional. Santri hanya membantu pada momen-momen tertentu, seperti pengecoran.
Tradisi santri ikut membangun fasilitas pesantren, menurut Gus Muid, sudah berlangsung sejak lama, bahkan sejak Ponpes Lirboyo berdiri pada tahun 1910. Dulu, para santri membuat sendiri kamar tempat tinggal mereka.
Menanggapi kritikan terkait keselamatan santri, Gus Muid menyatakan bahwa pihaknya berterima kasih atas masukan tersebut dan akan melakukan evaluasi. Tragedi di Ponpes Al Khoziny menjadi pelajaran penting bagi semua pesantren.
Gus Muid juga menyinggung soal kemandirian pesantren dalam hal pendanaan. Ia menyebut, mayoritas pembangunan di Lirboyo didanai secara mandiri, dengan bantuan pemerintah hanya sebagian kecil. Ia berharap masyarakat dapat melihat fenomena ini dari sisi positif, sebagai bagian dari tradisi gotong royong dan kemandirian pesantren.
"Kita mohon perlu maslahatkan dan beri masukkan yang baik gitu aja. Jangan olok-olok yang seperti itu," pungkasnya.



