Ads - After Header

Santri Ngecor Ponpes: Ladang Amal atau…?

Ahmad Dewatara

Santri Ngecor Ponpes: Ladang Amal atau...?

Chapnews – Nasional – Viral video santri beramai-ramai mengecor bangunan pondok pesantren (ponpes) di media sosial memicu beragam reaksi. Video yang diduga diambil di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur ini, muncul di tengah sorotan terhadap keselamatan santri usai insiden ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.

Gus Muid, salah satu pengasuh Ponpes Lirboyo, menjelaskan bahwa keterlibatan santri dalam pembangunan ini merupakan wujud dari konsep pesantren sebagai ladang amal jariyah. Dalam Islam, amal jariyah adalah amalan baik yang pahalanya terus mengalir, bahkan setelah orang yang melakukannya meninggal dunia.

 Santri Ngecor Ponpes: Ladang Amal atau...?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Cara pandang kita, proyek bangunan itu sebagai ladang amal jariyah," ujar Gus Muid kepada chapnews.id, Rabu (1/10). Ia menambahkan, banyak pihak, termasuk santri, ingin terlibat karena mengharapkan pahala jariyah tersebut.

Gus Muid menegaskan, partisipasi santri dalam pengecoran dilakukan atas kemauan sendiri, bukan paksaan. Santri yang tidak memiliki materi, biasanya membantu dengan tenaga secara gotong royong. Namun, ia juga memastikan bahwa pekerjaan konstruksi sehari-hari tetap ditangani oleh tukang profesional. Santri hanya membantu pada momen-momen tertentu, seperti pengecoran.

Tradisi santri ikut membangun fasilitas pesantren, menurut Gus Muid, sudah berlangsung sejak lama, bahkan sejak Ponpes Lirboyo berdiri pada tahun 1910. Dulu, para santri membuat sendiri kamar tempat tinggal mereka.

Menanggapi kritikan terkait keselamatan santri, Gus Muid menyatakan bahwa pihaknya berterima kasih atas masukan tersebut dan akan melakukan evaluasi. Tragedi di Ponpes Al Khoziny menjadi pelajaran penting bagi semua pesantren.

Gus Muid juga menyinggung soal kemandirian pesantren dalam hal pendanaan. Ia menyebut, mayoritas pembangunan di Lirboyo didanai secara mandiri, dengan bantuan pemerintah hanya sebagian kecil. Ia berharap masyarakat dapat melihat fenomena ini dari sisi positif, sebagai bagian dari tradisi gotong royong dan kemandirian pesantren.

"Kita mohon perlu maslahatkan dan beri masukkan yang baik gitu aja. Jangan olok-olok yang seperti itu," pungkasnya.

Also Read

Bagikan:

Ahmad Dewatara

Ahmad Dewatara

kontributor di ChapNews yang berfokus pada liputan dan analisis Olahraga. Ia secara rutin menyajikan berita terkini, ulasan pertandingan, dan spekulasi transfer di dunia sepak bola global maupun nasional, memberikan pandangan yang tajam bagi para penggemar olahraga.

Tags

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer