Chapnews – Nasional – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi keberadaan virus Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia. Ia menekankan bahwa virus ini bukanlah hal baru dan bukan pula penyakit mematikan. "HMPV sudah ada di Indonesia sejak lama. Jika diperiksa, kemungkinan beberapa di antara kita yang batuk-batuk juga terinfeksi," ungkap Budi di Jakarta, Senin (6/1). Pernyataan ini muncul setelah laporan peningkatan kasus HMPV di China beberapa bulan terakhir, terutama pada anak-anak di bawah 14 tahun.
Berikut fakta-fakta seputar HMPV yang telah terdeteksi di Indonesia:

-
Kasus Terdeteksi, Namun Pasien Sudah Sembuh: Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, menyatakan bahwa sebagian besar anak yang terinfeksi HMPV telah sembuh dan dipulangkan. Namun, Aji belum dapat merinci jumlah pasti kasus HMPV di Indonesia.
-
Gejala Mirip Flu Biasa: Gejala HMPV relatif ringan, umumnya berupa demam dan batuk. Aji menjelaskan bahwa HMPV merupakan virus endemik sejak 2001, sehingga sebagian besar populasi telah memiliki imunitas. Namun, kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia tetap perlu waspada.
-
Gejala Lebih Detail: Mengutip Cleveland Clinic, gejala HMPV meliputi batuk, demam di atas 38 derajat Celcius, radang tenggorokan, bersin-bersin, napas pendek, dan bahkan ruam merah pada kulit dalam kasus yang parah.
-
Belum Ada Pembatasan Perjalanan: Juru bicara Kemenkes, Widyawati, memastikan pemerintah belum memberlakukan pembatasan perjalanan internasional terkait temuan HMPV. Meskipun demikian, Kemenkes meningkatkan kewaspadaan karantina kesehatan di bandara dengan melakukan pengecekan suhu tubuh dan gejala pada penumpang internasional.
Kesimpulannya, meskipun HMPV telah terdeteksi di Indonesia, masyarakat tidak perlu panik. Namun, kewaspadaan tetap penting, terutama bagi kelompok rentan. Pemerintah pun terus memantau situasi dan belum memberlakukan pembatasan perjalanan.